Asal Usul dan Perkembangan Hidroponik, Ilmuwan Pengembang Hidroponik, Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Asal Usul dan Perkembangan Hidroponik

Mengenai sejarah munculnya teknik menanam hidroponik, sebenarnya teknik ini sudah dikenal sejak lama, tetapi masih terbatas dalam penelitian ilmiah. Dalam sejumlah literatur, dijelaskan bahwa teknik itu telah dipakai oleh bangsa Babilonia, yang diterapkan pada Taman Gantung Babilonia.

Selain Babilonia, bangsa Tiongkok juga menerapkan teknik hidroponik jutaan tahun silam. Penerapannya terdapat pada Taman Terapung. Kemudian, peradaban-peradaban besar kuno lainnya pun menerapkan teknik hidroponik ini, seperti Meksiko, Mesir, dan India.

Bila kita cermati fakta tersebut, maka tidak mengherankan jika hidroponik sejatinya sudah ada semenjak zaman lampai, yaknik diperkirakan 2700 tahun yang lalu. Pada masa lampau, di negara-negara tersebut, manusia purba telah menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk semangka, mentimun, dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Cara bertanam inipun dikenal dengan sebut river bed cultivation.

Hidroponik berkembang pesat pada abad ke-16 Masehi. Pada abad tersebut, banyak para ilmuwan yang mempopulerkan metode hidroponik ini, diantaranya adalah :

1. Jan Van Helmont (dari Belgia). Ilmuwan pertama yang melakukan penelitian tentang hidroponik pada tahun 1600 M. Hasil penelitiannya tentang hidroponik adalah tumbuhan mendapatkan zat-zat penyusunan dari air.

2. John Woodward (dari Inggris). Ilmuwan yang mengkaji hidroponik pada tahun 1699 M. Ia menanam dengan menggunakan air sebagai mediumnya, yakni melalui garam mineral yang dilarutkan ke dalam air dan dikasih sedikit tanah. Hasilnya, pokok tanaman tumbuh dengan baik, dan tanah yang dicampur tersebut tidak berkurang.

3. De Saussure. Pada tahun 1804 M, ia menerangkan bahwa tanaman terdiri atas unsur-unsur kimia yang diperoleh dari air, tanah, dan udara. Pendapat ini pun dikuatkan oleh Boussingault (1851 M; Prancis). Ia berkesimpulan, air sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dalam menyediakan hidrogen, dan materi dari tanaman kering mengandung hidrogen, karbon, dan oksigen.

4. Sach dan Knop. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Sach dan Knop (dari Jerman) pada tahun 1860-1861 Masehi. Mereka berhasil menumbuhkan tanaman langsung dalam larutan air mengandung mineral, tanpa menggunakan media inert-nya. Metode ini diberi nama nutriculture, yang merupakan awal mula teknik hidroponik yang berkembangan hingga sekarang.

Ilmuwan Pengembang Hidroponik

Para ilmuwan yang mengembangkan hidroponik pada abad ke 20 di antaranya :

1. William Frederick Gericke. Pada tahun 1929, seorang peneliti dari University of California di Berkeley, bernama Willian Frederick Gericke, mulai mempromosikan secara terbuka mengenai hidroponik yang dipakai untuk menghasilkan tanaman pertanian. Pada mulanya, ia menyebutnya dengan istilah aquaculture (budidaya perairan). Ia menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang menjalar setinggi dua puluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya, dengan larutan nutrient mineral selain tanah. Kemudian, ia menciptakan istilah "hidroponik" pada tahun 1937 (meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh W.A. Setchell, dari University of California) untuk budi daya tanaman pada air.

2. W.F. Gewricke. Di Amerika, juga muncul seorang ilmuwan yang turut ambil bagian dalam mengkaji hidroponik ini. Ia bernama W.F. Gewricke, salah satu Ilmuewan Amerika dari Pusat Penyelidikan Pertanian California, University of California, Amerika Serikat. Ia pulalah yang memperkenalkan hidroponik secara komersial, sehingga sistem ini dikembangkan dan dikemas dengan berbagai teknik khas untuk tujuan komersial.

3. Dr. Allen Cooper. Kemudian, pada awal tahun 1970-an, pengembangan hidroponik dilakukan oleh ilmuwan Inggris yang bernama Dr. Allen Cooper. Ia berhasil memperkenalkan teknik baru dalam hidroponik yang di sebutnya dengan NFT (Nutrient film technique); sistem hidroponik terbaik.


Sistem hidroponikpun dikomersialkan dan berkembang ke berbagai negara.Adapun negara-negara yang turut serta berperan aktif dalam pengembangan hidroponik, walaupun dengan tujuan untuk komersial adalah sebagai berikut :

1. Kanada. Selain Inggris, Jerman, Prancis, dan Amerika, Kanada juga tidak mau kalah dalam mengembangkan hidroponik, pada pertengahan tahun 1960-an. Industri yang mengawalinya adalah industri rumah kaca di British Columbia Kanada, yang terpaksa beralih fungsi menjadi penanaman hidroponik.

2. Belanda. Komersialisasi hidroponik juga terjadi di Belanda. Sekitar tahun 1980-an, para peneliti Belanda menemukan kandungan metil bromid yang membahayakan di dalam air tanah. Maka, pemerintah Belanda langsung melarang obat steril tanah (yang menjadi sumber utama metil bromid) di gunakan pada pertanian. Hal ini mengakibatkan, para petani pun berpindah ke hidroponik. Dalam sistem ini, pada umumnya petani Belanda memilih rockwool sebagai media dan teknik penetesan dalam pemberian nutrisi.

3. Spanyol. Pada tahun 1990-an, hidroponik mulai merambah ke Spanyol.

4. Malaysia. Negara ini turut aktif dalam pengembangan hidroponik pada tahun 1997, pada saat terjadi krisis moneter global.


Sementara itu, mengenai sejarah perkembangan hidroponik, berikut ini mengenai kronologis perkembangan hidroponik semenjak awal hingga tahun 1980-an.

  1. Tahun SM : Larutan dari pupuk organik digunakan untuk menanam semangka dan sayuran di Mesir, Tiongkok, dan Persia.
  2. Tahun 1666 : Tanaman mulai ditanam dalam gelas vials (Robert Boyle, Irlandia).
  3. Tahun 1804 : Studi untuk nutrisi tanaman semusim (Nicholas de Sasussure, Prancis).
  4. Tahun 1850 : Budidaya menggunakan pasir dan arang (Jean Baussingault, Prancis).
  5. Tahun 1860 : Bercocok tanam di air (Sach dan Knop, Jerman).
  6. Tahun 1920 : Formulasi larutan nutrisi (Hoagland, USA).
  7. Tahun 1940 : Statistik hydroponics dengan media agregat (Gericke, USA).
  8. Tahun 1845 : Studi mengenai nutrisi budi daya (Withers dan Withers, USA).
  9. Tahun 1960 - 1970: Dimulainya era NFT (Alan Cooper, Inggris).
  10. Tahun 1960-1970 : Pertanian hidroponik secara komersial dibangun di Abudabi, Arizona, California, dan Belgia. Kemudian, menyusul Jerman, Belanda Iran, Italia, dan Beberapa negara lain.
  11. Tahun 1965 : Dimulainya era teknik irigasi tetes (Universitas Cornel, USA).
  12. Tahun 1966: Ditemukannya hidroponik sistem aeroponic (Massantini, Italia).
  13. Tahun 1970: Dimulainya budidaya menggunakan rockwool sebagai media tanam (Hanger, Denmark).
  14. Tahun 1975 : Hidroponik terapung (Franworth, USA).
  15. Tahun 1980 : Peralatan hidroponik dengan komputerisasi, automatisasi, dan perangkat lainnya mulai populer ke seluruh dunia.
  16. 16. Tahun 1990 : Paket peralatan hidroponik untuk rumah tangga dipopulerkan di Australia, Singapura, Taiwan dan lain-lain.


Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Indonesia telah mengembangkan hidroponik sejak tahun 1980. Dulu, pada masa awal mula perkembangannya, daerah penanam hidroponik hanya di sekitar Jabodetabek. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan hidroponik yang kini sudah hampir melanda seluruh masyarakat Indonesa, maka daerah-daerah penanaman hidroponik pun turut meluas.

Di Jawa Barat, sentra penanaman hidroponik sederhana berada di Lembang, Purwakarta, dan Garut. Di Jawa Timur, sentra penanaman hidroponik ada di Nangkojajar (Pasuruan) dan Batu (Malang). Dari daerah sentra itulah, berbagai jenis sayuran hidroponik dipasarkan di dalam negeri dan luar negeri. 

Memang, agar dapat sukses seperti sekarang, hidroponik di Indonesia tidak lantas tancap gas. Artinya, proses perkembangannya juga mengalami pasang surut dan penuh lika liku.Namun, meskipun demikian perkembangan hidroponik di Indonesia tersendat-sendat, bukan berarti tidak ada pengusa yang sukses di bidang ini. Salah satu pengusaha yang sukese di bidang hidroponik adalah Bob Sadino.

Bob Sadino (Alm) Pengusaha Hidroponik Indonesia

Di Indonesia, hidroponik yang berkembang pertama kali adalah hidroponik substrat. Setelah hidroponik substrat hidroponik NFT mulai dikenal di Indonesia. Kemudian berkembang pula hidroponik aeroponic yang memberdayakan udara. Sampai sekarang ini, hidroponik sudah mulai di gandrungi oleh masyarakat Indonesia, baik itu yang bertujuan untuk konsumsi keluarga maupun sebagai lahan usaha, untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Keunggulan dan Kelemahan Hidroponik


Keunggulan Sistem Hidroponik

  1. Tidak membutuhkan tanah.
  2. Tidak membutuhkan banyak air. Artinya, air terbatas dapat digunakan sebagai hidroponik. Hal ini dikarenakan air akan terus bersirkulasi dalam sistem.
  3. Mudah dalam pengendalian nutrisi, sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien.
  4. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan.
  5. Memberikan hasil yang lebih baik.
  6. Mudah dlaam memanen hasil.
  7. Steril dan bersih.
  8. Bebas dari tumbuhan pengganggu.
  9. Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun.
  10. Bebas dari tumbuhan penggangu atau gulma.
  11. Tanaman tumbuh lebih cepat.
  12. Sangat cocok di daerah dengan tanah yang gersang.
  13. Sangat cocok untuk lahan terbatas.
  14. Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah.
  15. Kandungan gizi tanaman hidroponik lebih tinggi.

Hidroponik juga memiliki sejumlah keuntungan lainnya bila diterapkan pada tanaman hias hidroponik, di antaranya ialah sebagai berikut:

  • Dapat dijadikan sebagai hiasan rumah.
  • Pot-pot hidroponik bersifat fleksibel.
  • Bisa mengatur warna yang dikendaki.


Kelemahan Sistem Hidroponik

  • Membutuhkan biaya yang sesar
  • Memerlukan ketelitian dan kemampuan khusus.
  • Bila terjadi kesalahan pada sistemnya, maka tanaman akan mati.

Daftar Isi

HIDROPONIK

  1. Peluang Pasar Sayuran Hidroponik Semakin Populer landasan Memilih Usaha yang Menguntungkan
  2. Taman Anggrek dengan Kreasi Kincir Air Yang Unik dan Menarik
  3. Metode-Metode Hidroponik Untuk Merubah Lahan Sempit Jadi Produktif Dengan Bertanam Sayuran Bebas Peptisida
  4. Hidroponik, Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik, Teknik Hidroponik
  5. Hidroponik Sederhana Solusi Bagi Pecinta Tanaman Di Lahan Perkotaan Yang Sempit
  6. Cara Menanam Sayuran Hidroponik, Cara Menanam Sayuran Hidroponik dengan Media Air, Menggunakan Teknik Larutan Statis, Menggunakan Teknik Larutan Air
  7. Tren Hidroponik Sebagai Hobiis dan Peluang usaha membudidayakan Sayuran dan Buah-buahan Segar 
  8. Instalasi Hidroponik dari Botol dan Pipa PVC, Membuat Rangkaian Botol Hidroponik Kreatif, Membuat Penyangga Instalasi
  9. Kata Penghobi dan Pengusaha Hidroponik Sukses | Pasar Modern, salah satu target pemasaran produk sayuran hidroponik
  10. Potensi Pasar Sayuran Hidroponik, Sayuran hidroponik cocok untuk konsumen restoran yang menghendaki rasa "netral"
  11. Kenapa Harus Orang Harus Berkebun Hidroponik? | Lebih Sehat Hidroponik?
  12. Asal Usul dan Perkembangan Hidroponik, Ilmuwan Pengembang Hidroponik, Perkembangan Hidroponik di Indonesia
  13. Kapan Teknik Hidroponik Di Mulai dan Bagaimana Menaman Tanaman Tanpa Tanah ?
  14. Hasil Budidaya Hidroponik di Banding Budidaya Secara Konvensional Menurut Para Ahli 
  15. Ragam Tanaman Yang Di Budidayakan Secara Hidroponik, Kangkung, Bayam, Selada Keriting Hijau, Lettuce Romaine, Sawi
  16. Yang Perlu Jadi Pertimbangan Dalam Membudidayakan Hidroponik, Lingkungan Ideal, Elevasi, Lokasi, Sinar Matahari, Kelembapan, pH
IKAN KONSUMSI

Postingan populer dari blog ini

Instalasi Hidroponik dari Botol dan Pipa PVC, Membuat Rangkaian Botol Hidroponik Kreatif, Membuat Penyangga Instalasi

Hasil Budidaya Hidroponik di Banding Budidaya Secara Konvensional Menurut Para Ahli