Produksi Telur Ikan Gurami Siap Jual

Menghasilkan telur merupakan segmen pertama dan utama dalam budidaya gurami. Para pembudidaya melakukan pemijahan induk untuk menghasilkan telur.Telur gurami sudah bisa dijual karena termasuk telur dengan kandungan yolk tinggi sehingga daya hidupnya pun tinggi. Dengan demikian, telur bisa didistribusikan ke berbagai tempat tanpa khawatir mati dalam perjalanan, asalkan penanganannya tepat dan sesuai aturan.

## INDUK

Induk merupakan faktor penting karena jika tidak sesuai kriteria, mustahil pemijahan akan berjalan mulus. Setidaknya, para pembudidaya harus mengetahui jenis dan ciri-ciri induk berkualitas untuk dipijahkan.


1. Jenis
Jenis gurami yang banyak terdapat di pembudidaya ikan umumnya terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Blusafir. Warna agak keunguan dengan bentuk tubuh agak kecil dan pendek.
b. Angsa/paris/soang. Warna agak cerah dengan bentuk tubuh memanjang.
c. Bastar. Warna cerah kecokelatan dengan bentuk tubuh agak lebar dan tinggi.
d. Batu. Warna kehitaman dengan bentuk tubuh agak lebih kecil dan pendek.
Sebagian besar pembudidaya hanya menggunakan tiga varietas teratas, yaitu blusafir, angsa, dan bastar. Hal itu karena gurami varietas batu dianggap sangat lambat pertumbuhannya.
Induk gurami dengan kualitas nomor satu secara umum biasanya mempunyai sisik yang besar dengan urutan yang teratur, licin, dan tanpa luka (cacat). Warna tubuhnya cerah dan memiliki gerakan yang lincah dengan garis keturunan yang jelas. Para pembudidaya bisa memperoleh induk dari instansi yang sudah terdaftar di dinas perikanan. Indukjuga bisa didapatkan dari para pembudidaya yang juga sudah terdaftar dan dipilih oleh dinas perikanan untuk menghasilkan induk.

a. Jantan dan betina
Bagi para awam, penampilan gurami tidak berbeda antara jantan dan betina. Karakteristik atau perbedaan antara indukjantan dan induk betina .

Karakteristik Induk Jantan dan Betina

JANTAN
BETINA
        Tonjolan jelas di dahi
        Bibir rata/tebal
        Gerakan lincah, bentuk tubuh langsing
        Ekor akan naik jika diietakkan di tempat datar
        Tidak terdapat spot hitam di bawah sirip dada
        Tidak ada tonjolan di dahi
        Bibir tipis
        Gerakan lambat, perut besar/buncit
        Ekor hanya bergerak-gerak jika
diietakkan di tempat datar
        Terdapat spot berwarna hitam di
bawah sirip dada

b. Induk siap pijah
Setelah mengenal indukjantan dan betina, selanjutnya adalah mengetahui induk yang siap atau matang gonad untuk dipijahkan. Dengan demikian, telur yang dihasilkan berkualitas dan tingkat kelangsungan hidupnya tinggi. Jika pembudidaya membeli calon induk, perlu dimatangkan terlebih dahulu. Induk yang siap dipijahkan adalah induk dengan tingkat kematangan gonad optimal (TKG 3 atau 4) sehingga jumlah telur yang dihasilkan maksimal. Matang atau tidaknya induk akan menentukan produksi telur, baik kualitas maupun kuantitas. Faktoryang paling berpengaruh adalah pakan.
Kualitas dan kuantitas pakan harus diperhatikan, bahkan sampai cara pemberiannya. Pada umumnya, pembudidaya hanya memberikan daun-daunan saja sebagai pakan induk tanpa penambahan pakan buatan. Namun, jika terus-menerus dilakukan, daya tahan tubuhnya lemah sehingga mudah terserang penyakit dan produksi telur rendah. Sebaiknya indukjuga diberikan pakan pelet sebagai langkah pematangan gonad serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan produksi telurnya.


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pematangan gonad induk gurami adalah sebagai berikut :
  1. Induk dipelihara secara terpisah antara jantan dan betina. Pemeliharaan dilakukan di kolam tanah. Padat tebar induk diatur sebanyak 2-4 ekor/10 m2 dengan luas kolam 30 - 50 m2.
  2. Pakan yang diberikan berupa pelet terapung dengan jumlah 2%/hari yang kandungan proteinnya 30-35% dan daun sente 2-3%/hari. Persentase dihitung berdasarkan bobot tubuh induk.
  3. Lama pematangan gonad induk sekitar 1-1,5 bulan.
JANTAN
BETINA
Berat 2-2,5 kg/ekor
Berat 2,5-3 kg/ekor
Umur minimal 2 tahun
Umur minimal 2 tahun
Tonjolan dahi terlihat jelas
Perut membulat
Badan kekar dan lincah
Alat kelamin memerah

KOLAM DAN SARANG

Kolam mutlak diperlukan dalam pemijahan. Kolam yang bisa digunakan antara lain kolam tanah atau kolam tembok dengan dasar tanah dengan tingkat keberhasilannya yang tidak berbeda. Idealnya, pemijahan gurami dilakukan di kolam berukuran 16—25 m2 dengan kedalaman 70—80 cm. Jumlah induk yang dipijahkan adalah 2—3 set (1 set = 1 jantan, 3 betina).
Jika menggunakan kolam tanah, sebaiknya sisi pematang kolam bagian dalam dibiarkan tumbuh rumput. Hal itu untuk meningkatkan keberhasilan pemijahan. Sementara itu, bagian tengah kolam disediakan meja dari anyaman bambu untuk menempatkan bahan sarang.

MEMIJAHKAN INDUK

Berhasil atau tidaknya pemijahan tergantung pada kualitas induk, kualitas pakan, serta ketersediaan pasokan air yang memenuhi syarat pemijahan. Persiapan kolam adalah hal pertama yang dilakukan untuk memijahkan induk. Kolam harus dikondisikan sedemikian rupa agar induk mau memijah. Berikut tahapan persiapan kolam.

  • Kolam diolah dengan mencangkul dan membalikkan tanah, serta meratakan tanah dasar kolam. Kemudian, dasar kolam dikeringkan 3—5 hari. Untuk menstabilkan pH, taburkan kapur 100 g/m2.
  • Siapkan rumah sarang (sosog) yang ditancapkan di tiap sisi pematang kolam atau bisa disangga dengan bambu yang ditancapkan di dasar kolam. Namun, induk terkadang tidak membuat sarang di sosog, tetapi di pematang kolam yang ditumbuhi rumput.
  • Siapkan meja dari bambu di tengah kolam, lalu di atasnya diberi substrat (ijuk atau serat karung plastik) sebagai bahan sarang.
  • Usahakan air di dalam kolam tenang dan tidak terlalu keruh,
Pengalaman dari para pembudidaya gurami, sebaiknya meja sarang berada sedikit di atas permukaan air, sekitar 5—10 cm. Dengan kondisi tersebut, kualitas dan kuantitas telur akan lebih baik karena induk akan lebih terangsang dalam membuat sarang.

Proses pemijahan akan terjadi sejak induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan. Namun, pemijahan tidak akan langsung terjadi karena tergantung kondisi induk dan lingkungan kolam. Jika kondisi sudah sesuai, pemijahan akan berlangsung.

Sarang yang dibuat biasanya berbentuk bulat sebagai tempat peletakan telur. Namun, beberapa tempat kerangka sarang yang disiapkan (biasanya berupa sosog) tidak selalu digunakan induk sebagai sarang. Bisa saja induk membuat sarang di tempat lain, seperti pinggir kolam yang tidak ada sosognya. Jadi, letakkan tempat untuk bersarang sebanyak mungkin di dalam kolam, Selain itu, sisi pematang sebaiknya dibiarkan tumbuh rumput sebagai antisipasi induk membuat sarang di daerah tersebut.

Setelah sarang dibuat, kedua induk akan berkejar-kejaran, lalu saling berdampingan. Jika cocok, induk jantan akan membuat sarang. Induk betina akan mengeluarkan telur ke dalam sarang, dilanjutkan jantan mengeluarkan spermanya hingga terjadi pembuahan. Setelah proses pembuahan terjadi, selanjutnya sarang akan ditutup menyerupai bola. Setelah itu, induk jantan akan menjaga di depan mulut sarang.
Pemijahan gurami biasanya dilakukan secara massal dengan perbandingan antara jantan dan betina adalah 1 : 2—3. Dalam satu tahun, pemijahan dapat dilakukan sebanyak 4—5 kali. Untuk jumlah, gurami bastar dan paris dapat menghasilkan telur sebanyak 3.000— 7.000 butir. Untuk varietas blusaflr, jumlah telurnya lebih banyak dan dapat mencapai 8.000—12.000 butir. Pemijahan pada gurami lebih sering terjadi pada awal musim hujan.

  1. Induk dimasukkan pada sore hari. Untuk luas kolam 25 m2, kepadatan induk cukup tiga pasang (3 janan, 6-9 betina).
  2. Berikan pakan pelet terapung sebanyak 1% dikombinasikan dengan daun sente sebanyak 2-3% per hari dari bobot tubuh. Pelet diberikan 2 kali/hari, yaitu pada pagi hari (pukul 07.00-08.00) dan sore hari (pukul 16.00-17.00).
  3. Perhatikan bagian meja berisi ijuk. Jika jumlahnya berkurang kemungkinan induk sudah membuat sarang dan kemungkinan besar sudah memijah. Berdasarkan pengalaman, induk akan memijah sekitar satu minggu setelah dimasukkan ke dalam kolam pemijahan.

PANEN TELUR


Telur yang sudah dihasilkan oleh induk dapat langsung dijual ke para pendeder gurami yang ingin menghasilkan benih ukuran kuku. Untuk menghitung telur, biasanya para pembudidaya tidak menghitungnya satu per satu. Mereka memiliki takaran sebagai acuan. Takaran tersebut bermacam-macam, misalnya potongan kemasan air mineral. Ada pula alat takar khusus berbentuk kotak berukuran 4 cm x 8 cm yang dalam takaran satu kotak rata, jumlah telur gurami sekitar 1.000 butir. Dengan adanya alat takar tersebut, telur tidak rusak dan jumlahnya sesuai.

1. Pemindahan Sarang

Sebagian pembudidaya lebih banyak memanen sarang, lalu memindahkan telur ke wadah lain, misalnya ember plastik atau khusus. Pengambilan sarang harus hati-hati. Setelah sarang terangkat dari tempatnya, secepat mungkin diletakkan ke dalam wadah berisi air dari kolam induk. Penggunaan air yang bukan berasal dari air kolam dikhawatirkan memiliki suhu dan pH berbeda yang dapat mengganggu proses penetasan telur. Namun, kondisi ini dapat diperbaiki dengan memberi aerasi pada air yang sudah disiapkan selama 24 jam sebelum telur dimasukkan.

2. Memilih Telur Hidup

Setelah dipindahkan, pastikan telur yang dipilih adalah telur yang hidup. Sejumlah kecil telur yang dihasilkan pasti ada yang mati atau rusak. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain telur tidak terbuahi sperma atau telur rusak. Telur mati juga dapat diakibatkan oleh lingkungan yang tidak mendukung (suhu air, pH air, oksigen, dan bakteri), kualitas telur kurang baik bisa karena induk tidak memperoleh pakan yang tepat untuk produksi telur, perlakuan pemisahan dan pemindahan telur yang kurang hati-hati. Telur mati atau rusak dicirikan dengan warna telur kuning susu (tidak bening).

UNTUNG ATAU RUGI

Keuntungan yang diperoleh darrpanen telur cukup lumayan. Selain siklusnya cepat, uang pun cepat didapat. Investasi yang diperlukan adalah induk, kolam tanah, dan ember atau baskom-baskom kecil.

Analisis usaha gurami skala telur merupakan perhitungan untung dan rugi budidaya gurami dalam menghasilkan telur. Asumsinya sebagai berikut.
  • Satu siklus produksi memerlukan waktu dua bulan.
  • Harga induk siap pijah Rpl00.000,00/ekor.
  • Induk yang digunakan sebanyak 3 ekor jantan dan 9 ekor betina.
  • Tiap induk betina menghasilkan 6.000 butir telur sehingga jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 54.000 butir.
  • Tenaga kerja satu orang dengan gaji Rp800.000,00/siklus.
  • Harga jual telur Rp70,00/butir.
1. Investasi
Unsur Investasi
Jumlah
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp).
Induk
12
100.000,00
1.200.000,00
Bak plastik diamater 60 cm
20
30.000,00
600.000,00
Mangkuk plastik (buah)
2
2.500,00
5.000,00
Instalasi air (set)
1
100.000,00
100.000,00
Ijuk(ikat)
5
5.000,00
25.000,00
Serokan induk (buah)
1
25.000,00
25.000,00
Bambu (batang)
5
10.000,00
50.000,00
Total Investasi

2.030.000,00
2. Biaya Produksi
Unsur Biaya
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Biaya penyusutan investasi 10%

203.000,00
203.000,00
Tenaga kerja (orang)
1
800.000,00
800.000,00
Pakan induk (kg)
20
8.000,00
160.000,00
Biaya Iain-Iain

100.000,00
100.000,00
Total Biaya Produksi


1.263.000,00
Pendapatan
Pendapatan
=  harga telur x total produksi telur
=  Rp70,00 x 54.000 butir
=  Rp3.780.000,00
Keuntungan
Keuntungan
=  pendapatan - biaya produksi

=  Rp 3.780.000,00 - Rpl .263.000,00

=  Rp2.517.000,00
Kelayakan Usaha
BEP (break even point)
BEP harga
=
total biaya produksi

total produksi telur






=
Rp 1.263.000,00


54.000 ekor


=
Rp 23,4/butir



BEP harga
=
total biaya produksi



Harga telur per butir






=
Rp 1.263.000,00



Rp. 40,00


=
31.575 butir

Dari Hasil BEP tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya gurami skala telur akan berada pada titik impas jika telur dijual dengan Rp. 23,4 per butir atau jumlah yang dijual sebanyak 31.575 butir.

R/C (Revenue Cost Ratio)
R/C
=
Pendapatan

total produksi telur






=
Rp 3.780.000,00


Rp. 1.263.000,00


=
2,9



Nilai 2,9 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1.000,00 yang dikeluarkan dalam usaha budidaya gurame skala telur ini, akan diperoleh pendapatan Rp. 2.900,00.


Daftar Isi

HIDROPONIK

  1. Peluang Pasar Sayuran Hidroponik Semakin Populer landasan Memilih Usaha yang Menguntungkan
  2. Taman Anggrek dengan Kreasi Kincir Air Yang Unik dan Menarik
  3. Metode-Metode Hidroponik Untuk Merubah Lahan Sempit Jadi Produktif Dengan Bertanam Sayuran Bebas Peptisida
  4. Hidroponik, Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik, Teknik Hidroponik
  5. Hidroponik Sederhana Solusi Bagi Pecinta Tanaman Di Lahan Perkotaan Yang Sempit
  6. Cara Menanam Sayuran Hidroponik, Cara Menanam Sayuran Hidroponik dengan Media Air, Menggunakan Teknik Larutan Statis, Menggunakan Teknik Larutan Air
  7. Tren Hidroponik Sebagai Hobiis dan Peluang usaha membudidayakan Sayuran dan Buah-buahan Segar 
  8. Instalasi Hidroponik dari Botol dan Pipa PVC, Membuat Rangkaian Botol Hidroponik Kreatif, Membuat Penyangga Instalasi
  9. Kata Penghobi dan Pengusaha Hidroponik Sukses | Pasar Modern, salah satu target pemasaran produk sayuran hidroponik
  10. Potensi Pasar Sayuran Hidroponik, Sayuran hidroponik cocok untuk konsumen restoran yang menghendaki rasa "netral"
  11. Kenapa Harus Orang Harus Berkebun Hidroponik? | Lebih Sehat Hidroponik?
  12. Asal Usul dan Perkembangan Hidroponik, Ilmuwan Pengembang Hidroponik, Perkembangan Hidroponik di Indonesia
  13. Kapan Teknik Hidroponik Di Mulai dan Bagaimana Menaman Tanaman Tanpa Tanah ?
  14. Hasil Budidaya Hidroponik di Banding Budidaya Secara Konvensional Menurut Para Ahli 
  15. Ragam Tanaman Yang Di Budidayakan Secara Hidroponik, Kangkung, Bayam, Selada Keriting Hijau, Lettuce Romaine, Sawi
  16. Yang Perlu Jadi Pertimbangan Dalam Membudidayakan Hidroponik, Lingkungan Ideal, Elevasi, Lokasi, Sinar Matahari, Kelembapan, pH
IKAN KONSUMSI

Postingan populer dari blog ini

Asal Usul dan Perkembangan Hidroponik, Ilmuwan Pengembang Hidroponik, Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Memilih Telur Yang Baik, Menghasilkan Benih Ukuran Kuku, Menetaskan Telur, Memelihara Larva, Panen Kelungking Atau Jempol?, Untuk Atau Rugi