Metode-Metode Hidroponik Untuk Merubah Lahan Sempit Jadi Produktif Dengan Bertanam Sayuran Bebas Peptisida
Mendapatkan Sayuran Hidroponik Higienis Segar
Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran higienis segar tanpa pestisida adalah dengan cara menanam sendiri. Tapi yang jadi problem adalah tidak semua orang mempunyai lokasi lahan yang memadai untuk menanam sayuran. Oleh sebab itu ada cara lain dan praktis, dimana anda bisa menanam sayuran dengan memakai air sebagai media pengganti tanah atau yang dikenal dengan istilah hidroponik.
Bagi anda yang memiliki hobi atau menyenangi berkebun, cara hidroponik ini bisa jadi solusi dan bahkan dapat menghilangkan stress lho.... sehabis kesibukan kantor sehari-hari. Mungkin anda berpikir Kok Bisa!!! Bagaimana cara membuat tanaman hidroponik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut pada artikel ini akan diuraikan cara menanam hidroponik sehingga hasilnya bisa dikonsumsi oleh keluarga.
Sebagaimana namanya, hidroponik merupakan sebuah teknik bertanam dengan menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah pekarangan yang luas. Singkat kata, hidroponik merupakan metode dalam budidaya tanaman dengan memakai air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini yang menciptakan parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.
Hidroponik tidak membutuhkan pemakaian herbisida dan pestisida beracun, dengan demikian akan lebih ramah lingkungan dan sayuran yang didapat akan lebih segar dan sehat tentunya. Dengan bertanam secara hidroponik ini, akan membuahkan tanaman yang bermutu baik dan bebas kimia. yang tak kalah pentingnya adalah sehat buat konsumsi keluarga.
Perkembangan pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada tanah kondisi yang sama. Kenapa demikian ? Alasannya adalah tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini pula yang membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi.
Karena energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, jadi sisa energi bisa disalurkan untuk bagian lain dari tanaman. Tanaman hidroponik tumbuh dengan sehat, kuat, serta bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan sebab tidak memerlukan air yang banyak seperti berkebun secara konvensional. Hal ini dikarenakan hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali.
Inilah cara menanam tanaman hidroponik dengan sederhana dan mudah :
Alat dan Bahan Yang Digunakan :
1. Botol plastik air mineral bekas,
2. Gelas plastik bekas air mineral,
3. Jerigen plastik bekas minyak goreng,
4. Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
5. Nutrisi hidroponik.
6. Media tanam (arang sekam, kerikil, pasir malang, rocwool, pecahan bata merah).
Pilihlah bahan yang paling mudah anda dapatkan.
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.
Langkah-langkah cara membuat tanaman hidroponik
Hidroponik Wick dengan botol bekas :
1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)
2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.
Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik
Bahan:
- Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.
- Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.
- Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.
- Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.
Peralatan:
- Ember bervolume 20 Liter.
- Drum plastik bervolume 100 liter
- Timbangan digital
- Alat pengaduk
- Air sumur, air sungai,
- Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.
Cara membuat:
- Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
- Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada endapan)
- Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
- Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai volume 100 liter).
- Larutan Nutrisi siap digunakan.
Cara bertanam hidroponik dengan sistem wick
Cara bertanam paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan sistem wick. Kita bisa menggunakan berbagai bahan bekas seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering kita lakukan terutama oleh para pemula.
Sebagai langkah awal, mari kita persiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanam secara hidroponik sederhana.
1. Botol bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
2. Solder sebagai pelubang
3. Gunting sebagai pemotong
4. Media tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
5. Nutrisi hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai Nutrisi Hidroponik AB Mix.
6. Kain flanel.
Langkah-langkah menanam dengan sistem wick
- Potonglah botol bekas air mineral dengan gunting
- buat lubang dengan menggunakan solder sebagai tempat pembuangan air apa bila nutrisi berlebih sekaligus sebagai rongga udara yang dibutuhkan akar tanaman.
- Buat beberapa lubang pada tutup botol air mineral dan selanjutnya untai dengan kain flanel. Selanjutnya kain flanel ini sebagai tempat untuk menyalurkan air nutrisi dari bawah botol ke tanaman.
- Masukkan bibit tanaman yang siap ditanam, biasanya sudah memiliki minimal 4 daun.
- Isikan nutrisi hidroponik di dalam wadah potongan aqua bagian bawah.
- Apabila memungkinkan sesuaikan standar PH air dan PPM air sesuai jenis tanaman.
Untuk membuat persiapan bertanam hidroponik dengan media botol air mineral sebenarnya juga tidaklah rumit. Anda cukup dengan menyiapkan media botol air mineral yang ukurannya 1 liter, lalu media tanamnya (bisa rockwool atau floral foam), gunting, sumbu flanel, cutter, dan juga paku yang nantinya untuk melubangi botol air.
Sementara itu, untuk mengairinya bisa dengan menggunakan sistem rakit apung dan juga sumbu. Tak begitu sulit jika nantinya sudah praktek secara langsung.
Nah, langkah-langkah secara detail untuk merakit hidroponik dengan media botol air mineral seperti berikut ini :
- Potonglah botol yang sudah bekas air mineral jadi dua bagian. Bisa menggunakan cutter ataupun gunting.
- Lalu panaskan paku yang telah disiapkan, buat beberapa lubang yang berdiameter 1 cm di area potongan botol atas, juga bagian bawah yang untuk aerasi. Tetapi, apabila pemberian nutrisinya ingin menggunakan sistem sumbu, maka baiknya dengan membiarkan tutup botol seperti semula di tempatnya. Setelahnya, buatlah lubang yang tepat berada di tengah-tengah bagian tutup botol. Ini nantinya untuk memasukkan bagian dari sumbu flanel.
- Apabila pemberian nutrisinya akan menggunakan sistem apung, maka bukalah tutup botolnya. Sehingga nantinya akar bisa menembus media tanam.agar bisa berkembang baik di area permukaan larutan nutrisi.
- Setelah itu, masukkanlah potongan botol yang bagian atas ke area potongan yang bagian bawah. Pastikan sebelumnya sudah diisi terlebih dulu dengan larutan nutrisi.
- Lalu masukkan media tanam, masuk ke dalam botol yang bagian atas.
Merakit Hidroponik Sistem Terapung Sederhana di Rumah
Cukup dengan menggunakan media air yang sudah diberi larutan nutrisi lengkap (biasa disebut larutan A dan B) kita sudah bisa melakukan budidaya sayuran. Hidroponik ada banyak macamnya, yang akan saya praktekan di sini adalah hidroponik dengan system terapung.
Bagaimana cara membuatnya? Mudah kok, yang saya lakukan ini adalah hidroponik terapung sederhana skala rumah tangga.
Bahan yang Dibutuhkan
Pertama, Nutrisi Hidroponik
Terdiri dari larutan A dan B. Satu paket ini kemarin saya beli seharga Rp. 40.000,- untuk 500 ml. Larutan ini terdiri dari unsur makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) serta mikro (Fe, Mn, Bo, Zn, Cu, dan Mo) yang dibutuhkan tanaman.
Kedua, Rockwool Cultilene
Merupakan salah satu media tanam dan semai secara hidroponik. Rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai fase produksi. Keunggulannya adalah ramah lingkungan, tidak mengandung pathogen penyebab penyakit, mudah dalam penggunaan nutrisi (pupuk hidroponik), serta dapat meminimalkan penggunaan desinfektan. Saya membeli satu bungkus rockwool seharga Rp. 15.000.
Ketiga, Air
Air adalah media utama untuk dicampurkan dengan nutrisi. Kebutuhan air disesuaikan dengan banyaknya nutrisi dan air yang digunakan harus merupakan air bersih.
Keempat, Bibit Tanaman
Sebelum mengaplikasikan hidroponik, bibit harus sudah kita semai dulu. Umur bibit yang digunakan kurang lebih 14 hss (hari setelah semai). Sebaiknya lakukan persemaian dengan menggunakan media tisu karena hidroponik menghendaki terjaganya kebersihan. Saya kemarin tidak berniat menggunakan hidroponik untuk menanam, jadi saya melakukan penyemaian menggunakan tanah. Kalau sudah terlanjur, sebelum dimasukan ke dalam rockwool, akar harus dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.
Kelima, Gabus Stereo foam
Gabus ini berfungsi sebagai penahan tanaman agar mengambang di atas larutan. Saya tidak tau harganya berapa karena saya menggunakan gabus bekas yang ada di box lemari es.
Keenam, Wadah Tanam
Wadah tanam untuk skala rumah tangga sebaiknya tidak usah terlalu besar agar mudah mengangkat atau memindahkan tanaman. Mengapa perlu dipindahkan? Biasanya di rumah belum tersedia yang namanya rumah plastik, nah hidroponik ini tidak boleh bersentuhan langsung dengan air hujan karena akan membuat larutan nutrisi tidak pekat lagi, sedangkan tananam tetap harus terkena sinar matahari. Untuk menyiasatinya, saya menggunakan wadah bak kecil, jika pagi sampai sore tidak hujan, hidroponiknya dapat saya letakkan di tempat yang terkena sinar matahari agar tanaman dapat berfotosintesis. Apabila hujan datang, kita tinggal memindahkan ke tempat yang aman. Tadinya saya ingin memakai box kayu bekas tempat telur, tetapi karena terpalnya belum ada, jadi saya menggunakan bak plastik ini. Satu buah bak platik tadi saya beli dengan harga Rp. 16.000,-
Peralatan Merakit Hidroponik
Pertama, Pulpen
Digunakan untuk menggambar lubang tanam pada stereo foam agar rapih dan jarak tanamnya teratur.
Kedua, Pisau
Digunakan untuk melubagi stereo foam yang sudah digambar dan untuk memotong rockwool
Ketiga, Pengukur Literan
Digunakan untuk mengukur banyaknya air yang dibutuhkan. Apabila tidak tersedia di rumah, maka dapat menggunakan botol bekas untuk mengukurnya.
Cara Membuat Hidroponik Terapung Sederhana
Pertama, Membuat Larutan Nutrisi
Banyaknya air yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk yang tertera pada botol nutrisi. Dari botol nutrisi A dan B yang saya beli, mengharuskan mencampur air sebanyak 5 liter untuk 500 ml nutrisi. Setelah air tersedia, maka campurkan kedua nutrisi tersebut dan aduk rata. Tuangkan larutan ke dalam wadah.
Kedua, Membuat Lubang Tanam di Stereo Foam
Potong stereo foam seukuran dengan wadah yang akan kita gunakan. Kemudian buatlah lubang-lubang tanam yang sesuai dengan menggunakan pulpen. Lubangi lubang-lubang tanam tersebut dengan menggunakan pisau. Kemudian taro di atas larutan hingga mengambang.
Ketiga, Mempersiapkan Rockwool
Potong rockwool sesuai ukuran lubang tanam. Kemudian rendam sebentar ke dalam air hingga terserap semua dan ditiriskan sambil dikibas-kibaskan. Jangan diperas ya supaya rockwoolnya tidak menjadi keras yang dapat merusak bibit.
Keempat, Transplanting Bibit
Ambil bibit yang sudah disiapkan. Masukkan ke dalam rockwool secara perlahan dan biarkan akarnya menggantung agar bersentuhan langsung dengan nutrisi. Kemudian masukan bibit ke dalam lubang stereo foam yang sudah dilubangi secara perlahan. Pertahankan agar akar tetap menggantung dan bersentuhan langsung dengan nutrisi. Lakukan hingga selesai dan hidroponik terapung sederhanapun selesai dibuat.
Sistem hidroponik ini memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah:
Kelebihan budidaya tanaman dengan menggunakan system hidroponik terapung:
1. Sayuran yang dihasilkan lebih berkualitas karena nutrisnya benar-benar terjaga
2. Tak perlu melakukan penyiraman karena air tersedia bersama larutan
3. Nutrisinya bisa dipakai berulang-ulang, hanya perlu ditambahkan jika mau habis
4. Asupan gizinya kontinyu karena tersedia terus di dalam wadah
5. Hama penyakitnya lebih sedikit karena berada di lingkungan yang terjaga
6. Mudah dalam pemanenan dengan cukup mengangkat stereo foam saja
7. Harga jual sayuran hidroponik lebih tinggi karena hasilnya yang berkualitas
Demikian artikel tentang Metode-Metode Hidroponik Untuk Merubah Lahan Sempit Jadi Produktif Dengan Bertanam Sayuran Bebas Peptisida, semoga bermanfaat.
Demikian artikel tentang Metode-Metode Hidroponik Untuk Merubah Lahan Sempit Jadi Produktif Dengan Bertanam Sayuran Bebas Peptisida, semoga bermanfaat.